Inspirasi Alam Pedesaan pada Pakaian Penduduk Kota
01.13
Diposting oleh Melany Christy
Desainer senior Musa Widyatmodjo ikut menyemarakkan acara Jakarta Fashion Week 2009/2010 di hari ke-3, Senin (16/11). Pada kesempatan kali ini, Musa membawakan second line-nya, M by Musa, koleksi ready to wear yang ditujukan untuk wanita masa kini yang dinamis dan modern. Musa pertama kali memperkenalkan lini keduanya ini di ajang Jakarta Fashion and Food Festival yang berlangsung Mei 2009. Kali ini, ia kembali membawa koleksi yang merupakan kelanjutan tema pertamanya, yang bertajuk "flow(lady)er 2". Musa menawarkan koleksi yang terinspirasi dari indahnya dan polosnya alam pedesaan untuk penduduk kota yang modern dan penuh dinamika.
Tema ini masih merupakan kelanjutan tema "flow(lady)er" yang terinspirasi dari sisi lain sebuah kondisi alam pedesaan dengan aliran sungai kecil yang dikelilingi tumbuhan bunga liar yang tumbuh di antara kerasnya bebatuan. Hal ini merupakan gambaran hal yang indah dan matang tumbuh dari antara sesuatu yang menghimpit dan sulit.
Kepada Kompas.com, sehari sebelum peragaan busananya, Musa mengatakan bahwa keikutsertaan dalam fashion week ini sebagai upaya Musa untuk memperkenalkan kreasi ready to wear-nya. Sebab, saat fashion week, akan banyak buyer yang akan melihat rancangan-rancangan para desainer, untuk kemudian memilih, dan harapannya akan membeli. Karena itu, ia memilih untuk memeragakan koleksi yang lebih mudah dicerna dan dikenakan.
Menurutnya, tahun depan, jika kondisi perekonomian global masih belum pulih benar, maka kebanyakan orang akan lebih memilih pakaian yang simpel dan tidak banyak detail. Karena itulah, desainnya kali ini terlihat sederhana, tak banyak fokus pada detail-detail mewah. Ia lebih menekankan pada kualitas penggunaan bahan, yaitu chiffon, lace, taffeta, satin, lycra, shantung, dan lainnya. Sementara itu, untuk detail tambahan, Musa masih menggunakan biji-biji gelas, batu-batuan, dan membangun motif di atas kain dengan sistem flocking (pengumpulan detail sesuai motif yang diinginkan), perendaan, pita, dan lainnya.
Menurutnya, tahun depan, desain dress mini, legging, dan celana pendek akan banyak disukai. Koleksinya kali ini pun mengikuti tren yang ia katakan tersebut. Celana legging bermotif, atasan dengan detail renda di daerah dada, adalah koleksi yang ia pamerkan malam itu. Warna-warna yang cenderung netral; hitam, abu-abu, putih, merah hati, dan kopi susu; membalut sekujur para model yang melenggang di panggung peragaan busana. Musa menggambarkan, koleksi M by Musa ini menyerupai aliran air di sungai, dari hulu ke perkotaan (from urban to city).
Tema ini masih merupakan kelanjutan tema "flow(lady)er" yang terinspirasi dari sisi lain sebuah kondisi alam pedesaan dengan aliran sungai kecil yang dikelilingi tumbuhan bunga liar yang tumbuh di antara kerasnya bebatuan. Hal ini merupakan gambaran hal yang indah dan matang tumbuh dari antara sesuatu yang menghimpit dan sulit.
Kepada Kompas.com, sehari sebelum peragaan busananya, Musa mengatakan bahwa keikutsertaan dalam fashion week ini sebagai upaya Musa untuk memperkenalkan kreasi ready to wear-nya. Sebab, saat fashion week, akan banyak buyer yang akan melihat rancangan-rancangan para desainer, untuk kemudian memilih, dan harapannya akan membeli. Karena itu, ia memilih untuk memeragakan koleksi yang lebih mudah dicerna dan dikenakan.
Menurutnya, tahun depan, jika kondisi perekonomian global masih belum pulih benar, maka kebanyakan orang akan lebih memilih pakaian yang simpel dan tidak banyak detail. Karena itulah, desainnya kali ini terlihat sederhana, tak banyak fokus pada detail-detail mewah. Ia lebih menekankan pada kualitas penggunaan bahan, yaitu chiffon, lace, taffeta, satin, lycra, shantung, dan lainnya. Sementara itu, untuk detail tambahan, Musa masih menggunakan biji-biji gelas, batu-batuan, dan membangun motif di atas kain dengan sistem flocking (pengumpulan detail sesuai motif yang diinginkan), perendaan, pita, dan lainnya.
Menurutnya, tahun depan, desain dress mini, legging, dan celana pendek akan banyak disukai. Koleksinya kali ini pun mengikuti tren yang ia katakan tersebut. Celana legging bermotif, atasan dengan detail renda di daerah dada, adalah koleksi yang ia pamerkan malam itu. Warna-warna yang cenderung netral; hitam, abu-abu, putih, merah hati, dan kopi susu; membalut sekujur para model yang melenggang di panggung peragaan busana. Musa menggambarkan, koleksi M by Musa ini menyerupai aliran air di sungai, dari hulu ke perkotaan (from urban to city).
This entry was posted on October 4, 2009 at 12:14 pm, and is filed under
cantik dan gaya,
fashion,
serba serbi
. Follow any responses to this post through RSS. You can leave a response, or trackback from your own site.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar