Kodok Bermata Biru Ditemukan di Sumatera
01.13
Diposting oleh Melany Christy
Kodok jenis baru ini dijumpai oleh Adiinggar Ul-Hasanah dan Wempi Endarwin dari Tim Wildlife Conservation Society tahun 2004, tetapi saat itu masih diidentifikasi sampai tahap genus saja, dan belum diketahui jenisnya. Penelitian lebih lanjut dilakukan tahun 2008 oleh Amir Hamidy, staf Museum Zoologicum Bogoriense (MZB), Puslit Biologi, LIPI.
Amir yang saat itu mengambil studi master dengan topik taksonomi genus Leptobrachium memeriksa dan mengkaji spesimen kodok yang tersimpan di museum-museum di Malaysia, di Jepang, dan tentunya di Indonesia (MZB). "Saya mengukur dan membandingkan secara detail semua karakter morfologi satu demi satu dari semua spesimen tersebut, termasuk semua spesimen disimpan di MZB-LIPI," ujarnya.
"Salah satu spesimen yang saya periksa memiliki karakter yang unik dan berbeda dengan Leptobrachium lainnya dari Sumatera, yaitu tidak memiliki pola warna pada bagian atas tubuh dan sekitar posterior pahanya. Tentu saja warna mata dari spesimen tersebut belum diketahui karena warna mata akan luntur pada spesimen yang telah terawetkan," lanjutnya.
Amir baru melihat warna mata kodok itu setelah Adiinggar Ul-Hasanah menunjukkan foto hidup spesimen tersebut. Berdasarkan informasi itu, Amir mengadakan survei singkat di jalur Way Sepunti. "Di situ kami menjumpai dua ekor. Kemudian saya mengkaji kodok tersebut lebih jauh, termasuk mendeskripsikannya," ujar Amir dalam surat elektronik kepada Kompas.com.
Warna iris mata di genus Leptobrachium merupakan karakter penting untuk membedakan jenis. Setidaknya dua jenis baru yang ditemukan akhir-akhir ini (tahun 2004 dan 2006) dari Kamboja dan Laos juga berdasarkan perbedaan warna iris mata.
Menurut kajian taksonomi yang dilakukan, yakni dengan membandingkan kodok ini dengan jenis lain (dalam genus Leptobrachium) dari Thailand, Malaysia serta beberapa wilayah lain di Indonesia (Sumatera, Belitung, Kalimantan, dan Jawa), Amir meyakini kodok ini adalah jenis baru.
"Kodok ini jenis baru yang merupakan spesies dari kelompok kodok seresah yang termasuk dalam genus Leptobrachium. Untuk nama spesies, saya beri nama waysepuntiense, jadi nama lengkapnya Leptobrachium waysepuntiense," kata Amir. Nama spesies ini mengacu pada nama sungai kecil di dekat lokasi ditemukannya, yaitu Sungai Way Sepunti, Desa Kubu Perahu, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan.
15 Maret 2014 pukul 21.19
Saya SAHRANI dr mataram ingin berbagi cerita but teman2 baik cewek atau cowok,bahwa dulunya sy
jatuh cinta sm seorang ccowok ganteng.tapi dia tdk perna menerima cinta sy,mungkin karna sy
kurang cantik dan miskin,org tua sy hanya seorang petani,sedangkan org tuanya seorang pedagang,
malah dia pernah bilang bahwa kamu tdk pantas jd istriku,kamu hanya nak petani,miskin,jelek.
suatu hari teman sy nelihat di internet,ada seseorang bisa membntu dgn jampi-jampi peletnya,
namanya MBAH SUGEL,sy mencoba telp.beliau minta pertolongan beliaupun bersedia menolong sy
setelah 3 hari beliau lakukan,Allhamdulillah dia mualai mencari sy.saat itu sy suruh teman
bilang ke dia bahwa SAHRANI mau ke surabaya cari kerjaan.setelah dia dengar langsung datangi
sy di rumah minta maaf sm sy dan org tua sy.sat itu sy akan melihat keampuhan jampi pelet
MBAH SUGEL,sy pura2 tetap mau pergi dia menangis dan berlutut di depanku dan berjanji akan
melamar secepatnya.akhirnya kami menikah dgn baik.sekarang sy sudah hamil 2 bulan....bua
tema2 yg ada msalah dalam bercinta,cowok atau cewek,suami selingku,kawin lagi,istri selingku,
segera hub.MBAH SUGEL.di nmr;085 340 790 799.beliau pasti membantu.jampi pelet beliau betul2
ampuh,sy sudah melihat buktinya...terima kasih,semoga bermampaat.