Untuk lihat gambar:


odok masih dengan mudah kita temui di berbagai tempat di sekitar kita. Namun siapa sangka jika beberapa jenis hewan ampibi ini mulai langka di alam bebas, termasuk populasinya di Indonesia.

Menurut peneliti kodok dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Hellen Kurniati, ancamana utama yang dihadapi kodok adalah hilangnya habitat, polusi lingkungan, pemanfaatan dan penyakit yang diakibatkan oleh jamur dan virus.

"Kerusakan hutan di Pulau Jawa juga berdampak pada status jenis kodok yang terdapat di dalamnya, terutama jenis-jenis yang endemik, yang tidak terdapat di pulau lain," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, di Jakarta, Selasa (25/11).

Dari data yang diperoleh Hellen, dari 5.915 jenis kodok yang sudah ditelaah statusnya oleh International Union for Conservation and Natural Resources (IUCN), sebanyak 1.893 jenis di antaranya berada dalam status terancam dan menuju kepunahan. "Di Indonesia terdapat sekitar 351 jenis kodok, dan lebih dari 100 jenis lainnya belum dideskripsikan, terutama jenis kodok dari Papua," lanjutnya.

Hellen menambahkan, ada dua jenis kodok endemik Jawa berstatus kritis (CR), yaitu Kodok Merah (Leptophryne Cruentata) dan Kodok Pohon Ungaran (Philautus Jacobsoni). "Kodok Merah hanya terdapat di hutan tropis dataran tinggi di Jawa Barat, sedangkan Kodok Pohon Ungaran hanya terdapat di hutan tropis Jawa Tengah," jelasnya.

Selain dua jenis yang berada di status kritis tersebut, masih ada empat jenis kodok endemik lainnya yang berstatus rentan, di antaranya, Kongkang Jeram (Hula Masoni), Kodok Pohon Mutiara (Nyctixalus Margaritifer), Kodok Pohon Kaki Putik (Philautus Pallidipes), dan Kodok Pohon Jawa (Rhacophorus Javanus).


Other Article



visit the following website Senyawa kimia Berita Bola