Ini Dia, Tauto dan Nasi Megono Pekalongan
22.16
Diposting oleh Melany Christy
PEKALONGAN acapkali dihubungkan dengan batik. Padahal masih banyak produk-produk istimewa kota di pesisir pantai utara Jawa ini. Masyarakat Ibu Kota mungkin belum begitu familiar dengan tauto dan nasi megono.
Padahal kedua makanan itu adalah produk kuliner istimewa dari kota berpenduduk 264.932 jiwa tersebut. Tauto adalah soto yang ditambahi tauco. Megono lain lagi, makanan ini diolah dari nangka muda yang dicincang halus dan dicampur kecombrang.
Kedua menu inilah yang menjadi andalan Tauto Pekalongan "Nino". Warung ini terletak di Jalan Tebet Timur Dalam Raya No 3, di depan pasar PSPT, atau lebih tepatnya di samping Bank Panin.
Menurut Lukman Bilfaqih, pengelola sekaligus pemilik warung ini, ide untuk membuka warung dilandasi rasa rindu akan makanan kota asalnya dan sekaligus keinginan mengumpulkan orang-orang Pekalongan yang ada di Jakarta.
"Tidak munafik memang dalam bisnis saya mencari untung, tapi yang jelas saya kepengin orang-orang Pekalongan bisa kumpul, bisa bersilaturahmi," ujarnya
Warung ini ia dirikan sejak 2003 setelah pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan tambang marmer.
"Dari SMA saya memang suka masak, lantas setelah pensiun dari perusahaan tambang marmer saya membuka gerai batik, tiga tahun tidak menampakkan hasil dan juga didera krisis, saya memutuskan membuka warung ini," ujar bapak tiga anak ini.
Pada hari biasa ia membuka warung ini mulai pukul 08.00 pagi hingga 20.00 malam. Tapi di bulan Puasa ia buka pukul 16.00 sampai pukul 21.00.
Menu yang jadi andalan di warung ini tak lain adalah Tauto dan Megono Komplit.
Megono Komplit adalah menu yang merupakan kombinasi dari nasi megono,tauco, lodeh, orek tempe, balado telor, ikan asin, dan mentimun. Selain menu tersebut masih banyak menu lainnya seperti sayur lodeh bongkrek (terbuat dari ampas tahu), sayur asem komplit, sotong atau cumi, dan lain-lain.
Tauto atau tauco soto adalah soto asli orang Pekalongan, begitu penjelasan Lukman. Adapun yang membedakan soto ini dengan daerah lain adalah adanya tambahan tauco, bumbu yang dihasilkan dari fermentasi biji kedelai. Tauco ini yang memberi sensasi tersendiri dibanding soto lainnya yang kebanyakan didominasi santan.
Soal harga Anda tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Sebab harga-harga di warung ini tergolong murah. Satu porsi Megono Komplit dipatok Rp 12.000, begitu juga dengan Tauto Pekalongan.
Menu-menu yang lain pun harganya tidak jauh beda. Satu lagi keistimewaan warung ini. Semua masakan yang diolah tidak menggunakan vetsin atau bumbu penyedap.
Beberapa pengunjung yang ditemui mengaku sangat terkesan dengan rasa megono yang memiliki kekhasan tersendiri. Salah satunya adalah La Tofi (46) yang cukup sering menyambangi warung ini. “Sering dalam seminggu saya bisa ke sini dua sampai tiga kali, bagi orang luar Pekalongan seperti saya ini Megono dan Tauto memiliki bumbu yang tajam, ada semacam unsur eksotisme di dalamnya,” kata pria asal Bima, NTB, ini.
Buka Puasa
Saat bulan Puasa tiba, warung ini tidak akan beroperasi seperti biasanya. Pak Lukman memilih membuka warung mulai pukul 16.00 hingga pukul 21.00. Ia juga menyediakan sekitar 30-35 macam jajanan tambahan khusus untuk bulan Puasa, di antaranya adalah sambosa, pastel, kolak pisang, bubur sum-sum, surabi, dan wiji salak yang juga salah satu jajanaan asli Pekalongan.
Bagi mereka yang akan berbuka puasa di warung ini akan mendapatkan kurma gratis sebagai menu takjil.
Padahal kedua makanan itu adalah produk kuliner istimewa dari kota berpenduduk 264.932 jiwa tersebut. Tauto adalah soto yang ditambahi tauco. Megono lain lagi, makanan ini diolah dari nangka muda yang dicincang halus dan dicampur kecombrang.
Kedua menu inilah yang menjadi andalan Tauto Pekalongan "Nino". Warung ini terletak di Jalan Tebet Timur Dalam Raya No 3, di depan pasar PSPT, atau lebih tepatnya di samping Bank Panin.
Menurut Lukman Bilfaqih, pengelola sekaligus pemilik warung ini, ide untuk membuka warung dilandasi rasa rindu akan makanan kota asalnya dan sekaligus keinginan mengumpulkan orang-orang Pekalongan yang ada di Jakarta.
"Tidak munafik memang dalam bisnis saya mencari untung, tapi yang jelas saya kepengin orang-orang Pekalongan bisa kumpul, bisa bersilaturahmi," ujarnya
Warung ini ia dirikan sejak 2003 setelah pensiun dari pekerjaannya di sebuah perusahaan tambang marmer.
"Dari SMA saya memang suka masak, lantas setelah pensiun dari perusahaan tambang marmer saya membuka gerai batik, tiga tahun tidak menampakkan hasil dan juga didera krisis, saya memutuskan membuka warung ini," ujar bapak tiga anak ini.
Pada hari biasa ia membuka warung ini mulai pukul 08.00 pagi hingga 20.00 malam. Tapi di bulan Puasa ia buka pukul 16.00 sampai pukul 21.00.
Menu yang jadi andalan di warung ini tak lain adalah Tauto dan Megono Komplit.
Megono Komplit adalah menu yang merupakan kombinasi dari nasi megono,tauco, lodeh, orek tempe, balado telor, ikan asin, dan mentimun. Selain menu tersebut masih banyak menu lainnya seperti sayur lodeh bongkrek (terbuat dari ampas tahu), sayur asem komplit, sotong atau cumi, dan lain-lain.
Tauto atau tauco soto adalah soto asli orang Pekalongan, begitu penjelasan Lukman. Adapun yang membedakan soto ini dengan daerah lain adalah adanya tambahan tauco, bumbu yang dihasilkan dari fermentasi biji kedelai. Tauco ini yang memberi sensasi tersendiri dibanding soto lainnya yang kebanyakan didominasi santan.
Soal harga Anda tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Sebab harga-harga di warung ini tergolong murah. Satu porsi Megono Komplit dipatok Rp 12.000, begitu juga dengan Tauto Pekalongan.
Menu-menu yang lain pun harganya tidak jauh beda. Satu lagi keistimewaan warung ini. Semua masakan yang diolah tidak menggunakan vetsin atau bumbu penyedap.
Beberapa pengunjung yang ditemui mengaku sangat terkesan dengan rasa megono yang memiliki kekhasan tersendiri. Salah satunya adalah La Tofi (46) yang cukup sering menyambangi warung ini. “Sering dalam seminggu saya bisa ke sini dua sampai tiga kali, bagi orang luar Pekalongan seperti saya ini Megono dan Tauto memiliki bumbu yang tajam, ada semacam unsur eksotisme di dalamnya,” kata pria asal Bima, NTB, ini.
Buka Puasa
Saat bulan Puasa tiba, warung ini tidak akan beroperasi seperti biasanya. Pak Lukman memilih membuka warung mulai pukul 16.00 hingga pukul 21.00. Ia juga menyediakan sekitar 30-35 macam jajanan tambahan khusus untuk bulan Puasa, di antaranya adalah sambosa, pastel, kolak pisang, bubur sum-sum, surabi, dan wiji salak yang juga salah satu jajanaan asli Pekalongan.
Bagi mereka yang akan berbuka puasa di warung ini akan mendapatkan kurma gratis sebagai menu takjil.
This entry was posted on October 4, 2009 at 12:14 pm, and is filed under
makanan
. Follow any responses to this post through RSS. You can leave a response, or trackback from your own site.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Posting Komentar