Biofuel Kelapa Sawit Tak Banyak Memberi Manfaat untuk Rakyat

Pengembangan energi alternatif biofuel yang ramah lingkungan dari bahan nabati minyak kelapa sawit dinilai tidak memberikan banyak manfaat kepada rakyat kecil. Pasalnya, hasil produk bahan bakar nabati tersebut lebih memenuhi kepentingan pengusaha, pemilik modal, dan negara-negara maju.

Hal itu terungkap dalam diskusi publik bertema ”Membedah Program Biofuel sebagai Jalan Baru Energi Alternatif” yang diselenggarakan Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Provinsi Sumatera Selatan, Rabu (23/12/2009), di Palembang.

Hadir sebagai narasumber, di antaranya, pengajar pertanian-bioteknologi dan ioteknologi yang juga Tim Penyusun Lumbung Pangan Provinsi Sumsel, Faizal Daud; Ketua Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) Ahmad Safrudin, dan Ketua Gerakan Perjuangan Hak Tanah Adat, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Edi Saputra.

Ahmad Safrudin menyatakan, dalam pengusahaan lahan untuk kepentingan biofuel di wilayah Provinsi Sumatera Selatan selayaknya lebih mempertimbangkan kepentingan rakyat daripada kepentingan pemilik modal atau pengusaha. Pasalnya, dalam pengembangan energi bahan bakar nabati yang ramah lingkungan, tak terlepas dari kepentingan kapitalis global dari negara maju.

”Negara-negara maju harus pula menurunkan karbon rumah-rumah kaca dan oke saja kalau biofuel mau dikembangkan asalkan dengan pilihan yang tepat dan tidak salah sasaran,” kata Safrudin.

Dia mengatakan, jika saja pemerintah ataupun pengusaha pemilik modal dan kapitalis-kapitalis mau mengembangkan biofuel dari bahan nabati, minyak kelapa sawit, sepatutnya pula mempertimbangkan asas manfaat dan fungsi lahan. Pasalnya, amat sangat disayangkan jika menggunakan areal tanah rakyat ataupun lahan gambut.

”Untuk pengembangan biofuel, silakan saja menggunakan lahan kosong ataupun lahan kritis dan tidak menggusur tanah rakyat dan tidak merusak lahan gambut,” katanya.

Safrudin mempertanyakan, kenapa Pemerintah Provinsi Sumsel tidak mengembangkan energi gas bumi yang melimpah di wilayah ini, malah justru mengembangkan biofuel dari minyak kelapa sawit.

Edi Saputra mengatakan, pihaknya akan menerima pembangunan proyek biofuel jika memang untuk kepentingan rakyat. Selama ini yang terjadi malahan banyak pengusaha yang merampas tanah rakyat. ”Kalau dahulu sebelum ada perusahaan perkebunan swasta, kami hidup damai. Sekarang, satu, sering berkonflik,” ujarnya.
READ MORE - Biofuel Kelapa Sawit Tak Banyak Memberi Manfaat untuk Rakyat

Kepentingan Kapitalis Beri Andil Kerusakan Hutan


Kepentingan kapitalis memiliki andil terbesar dalam kerusakan hutan di wilayah Sumatera Selatan, selain keterlibatan masyarakat dalam kasus-kasus illegal logging yang disokong oleh cukong-cukong pemilik modal. Akibatnya, dari setiap 3,5 hektar areal hutan, hanya sekitar 1 hektar yang kondisinya masih terjaga dengan baik.

Oleh sebab itu, pemerintah perlu mengubah paradigma dalam pengelolaan dan pemanfaatan hutan yang selama ini cenderung mengatasnamakan kepentingan ekonomi semata.

”Perbaikan hutan melalui gerakan reboisasi hutan dan lahan, ataupun gerakan menanam satu orang satu pohon, tidak efektif dan tidak sebanding dengan daya rusak hutan yang dihasilkan oleh kapitalis pemilik modal yang mengantongi izin pengelolaan HTI (hutan tanaman industri),” kata Direktur Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sumatera Selatan Anwar Sadat, Rabu (23/12/2009), di Palembang.

Menurut Anwar, degradasi hutan begitu cepat terjadi di wilayah Sumatera Selatan dan realitas tersebut terlihat dari luasan areal hutan yang mencapai 3,5 hektar, sekarang ini tinggal seluas 1 hektar yang masih terbaik. Itu pun berada di kawasan Taman Nasional Sembilang Banyuasin dan Taman Nasional Kerinci Seblat Musi Rawas.

”Di luar itu, semua sudah mengalami kepunahan. Siapa aktor dan pelaku perusak hutan. Ada sumbangan rakyat dalam illegal logging yang disokong oleh kapitalis pemilik modal. Akan tetapi, sumbangsih mereka atas kerusakan hutan sedikit,” kata Anwar.

Dia menambahkan, sumbangsih terbesar dalam kerusakan hutan di wilayah Sumatera Selatan terjadi karena perusahaan-perusahaan HTI.

”Pihak perusahaan sudah ada yang mengajukan izin ke Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan,” katanya.

Anwar mengungkapkan, lokasi areal pengusahaan hutan tanaman industri tersebut berada di dalam kawasan hutan produksi sehingga berdampak pada kondisi hutan yang kian buruk. ”Kondisi hutan produksi yang semula baik karena di dalamnya ada hutan gambut, sekarang ini sangat buruk,” katanya.

Kendati pihak pengusaha hutan tanaman industri memiliki kewajiban dan tanggung jawab perbaikan, kata Anwar, praktik riil yang dilakukan oleh perusahaan ataupun pemerintah tidak sepadan dengan kerusakan hutan yang ditimbulkannya.

Kerusakan hutan di wilayah Sumatera Selatan, menurut Anwar, terjadi di Kabupaten Banyuasin, Kabupaten Musi Banyuasin, Kabupaten Musi rawas, Kabupaten Lahat, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Pagar Alam, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir.
READ MORE - Kepentingan Kapitalis Beri Andil Kerusakan Hutan

Hutan di Jambi Terancam Sawit


Perluasan lahan kebun-kebun sawit yang tidak terkontrol menjadi salah satu penyebab kerusakan hutan di Provinsi Jambi. Pangkal permasalahannya adalah karena Pemerintah Daerah Jambi tidak memiliki kebijakan tata kelola kawasan hutan yang tepat.

"Satu sisi sawit bisa dijadikan bahan bakar nabati pengganti minyak fosil. Namun, dalam kenyataannya, perluasan lahan sawit yang besar-besaran malah merusak lingkungan."

Menurut Rukayah Rofiq dari Yayasan Setara, lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang sawit, tidak sedikit hutan yang menjadi korban perluasan lahan sawit, baik oleh masyarakat maupun swasta. Padahal, beralihnya hutan menjadi kebun sawit akan berdampak pada kerusakan lingkungan, yang secara tak langsung akan berdampak terhadap perubahan iklim global.

”Satu sisi sawit bisa dijadikan bahan bakar nabati pengganti minyak fosil. Namun, dalam kenyataannya, perluasan lahan sawit yang besar-besaran malah merusak lingkungan. Baik akibat hutan yang dirambah jadi kebun sawit, maupun karena dampak penggunaan pupuk dan pestisidanya,” kata Rukhayah seusai Workshop Kesiapan Lokal Menghadapi Perubahan Iklim, Rabu (23/12/2009), di Hotel Ratu, Jambi.

Bukan hanya hutan yang dirambah, lahan gambut dan lahan sawah pun menjadi sasaran warga untuk ditanami sawit. Di Jambi, luas kebun sawit kini hampir mencapai 500.000 hektar, atau meningkat 21 persen dari luas kebun sawit pada tahun 2005, berkisar 403.467 hektar. Luasan lahan itu belum termasuk kebun-kebun rakyat skala kecil yang belum terdata. Sementara itu, secara nasional, dalam lima tahun terakhir, luas lahan sawit nasional meningkat dari 6 juta hektar menjadi 7,4 juta hektar pada tahun 2009.

Kepala Bagian Iuran dan Peredaran Hasil Hutan Dinas Kehutanan Jambi Sri Kusumawati mengakui, kegiatan produktif manusia, salah satunya merambah hutan menjadi kebun sawit, merupakan faktor penyebab lahan hutan menjadi kritis. Seperti di Kabupaten Bangko, ada sebuah desa di dalam taman hutan rakyat yang menanam sawit di area hutan tersebut.

Berdasarkan data Dinas Kehutanan Jambi, dari luas kawasan hutan Jambi 2,179 juta hektar, seluas 1,121 juta hektar kondisinya kritis. Luas lahan yang kritis di dalam kawasan hutan mencapai 971.000 hektar dan yang di sekitar hutan mencapai 151.000 hektar. ”Angka pastinya berapa kawasan hutan yang rusak akibat dirambah untuk dijadikan kebun sawit, kami belum punya,” tutur Sri.

Menurut Manajer Regional Sumatera Community Alliance for Pulp Paper Advocacy (CAPPA) Umi Syamsiatun, pada kesempatan yang sama, konversi hutan menjadi kebun sawit terjadi karena pemerintah daerah, baik Provinsi Jambi maupun kabupaten-kabupatennya, tidak membuat peraturan dan kebijakan tata kelola kawasan hutan yang benar. Selain itu, pemda pun kurang mengakomodasi hak warganya. (THT)

READ MORE - Hutan di Jambi Terancam Sawit

Mengenal Singapura

Singapura, sebuah negara yang indah dimana tika sekarang berada. Tika akan menjelaskan seluk beluk dari singapura.

Republik Singapura (bahasa Inggris: Republic of Singapore adalah sebuah negara kota di Asia Tenggara yang terletak di penghujung Semenanjung Malaysia, berbatasan dengan Johor (Malaysia) dan Kepulauan Riau (Indonesia). Republik Singapura terletak 137 kilometer dari Khatulistiwa.

Pada awalnya pulau Singapura merupakan kampung nelayan yang dihuni oleh suku Melayu. Sejak kemerdekaannya dari Malaysia pada tahun 1965, standar kehidupan di negara Singapura meningkat secara tajam. Investor asing dan perusahaan pemerintahan dalam bidang industri telah ekonomi modern dalam sektor elektronik dan perakitan. Berdasarkan GDP (Gross Domestic Product), Singapura merupakan negara terkaya di dunia dalam peringkat ke-18. Meskipun Singapura memiliki wilayah dan relatif kecil, Singapura mempunyai simpanan dana cadangan sebesar US$139 milyar. Data survei dari Mercer Human Resource Consulting menyatakan bahwa Singapura menduduki urutan ke-5 di Asia dalam standar kehidupan termahal; dan dalam urutan ke-14 di dunia. lalu kalau negara indonesia sendiri bagaimana?

Sejarah

Menurut Sejarah Melayu, nama Singapura diberikan oleh Sang Nila Utama, pangeran Melayu dari Palembang pada awal abad ke 14. Ketika Sang Nila Utama berlayar di laut, terjadi badai dan angin kencang yang mengakibatkan perahunya terdampar di sebuah pulau. Saat di pulau, Sang Nila Utama melihat seekor binatang yang menyerupai singa. Oleh karena itu, pulau tersebut dinamakan Singapura (berarti "kota singa").

Sejarah Singapura bermula pada abad ke-14 Masehi. Pada masa itu, Singapura dikenal sebagai Temasek, salah satu pelabuhan dan kota terpenting di rantau Nusantara. Ia berada di bawah pemerintahan kerajaan Sriwijaya yang pada masa itu sedang mengalami kemunduran.

Setelah hilangnya kekuasaan Sriwijaya terhadap Tumasik, ia dituntut oleh kerajaan Majapahit dan kerajaan Ayutthaya (Siam). Namun kubu pertahanan kota tersebut berhasil menghalang serangan Siam. Pada waktu itu juga, nama Tumasik berubah menjadi Singha Pura, atau "Kota Singa" dalam bahasa Sansekerta.

Inggris tiba di Singapura pada tahun 1819 dan Sir Thomas Stamford Raffles menetapkannya sebagai sebuah pusat perdagangan. Dari abad 19 hingga 20, Singapura merupakan jajahan Inggris dan menjadi salah satu anggota Negeri-Negeri Selat (Straits Settlements) bersama Pulau Penang dan Melaka.

Singapura berada di bawah penjajahan Jepang pada tahun 1942 sampai dengan 1945 yaitu pada saat Inggris kalah perang pada Perang Dunia II. Singapura dikembalikan kepada kerajaan Inggris pada akhir Perang Dunia. Pada tahun 1959 diberi hak oleh Inggris untuk memerintah sendiri. Pada September 1963, Singapura berbentuk kesatuan dengan Persekutuan Malaysia, tetapi persekutuan itu terpecah dan Singapura dikeluarkan pada 7 Agustus 1965. Penyebabnya, konflik antara UMNO (partai berkuasa di Malaysia) dan Partai Aksi Rakyat Singapura (PAP) pimpinan Lee Kuan Yew. Pada tanggal 9 Agustus 1965, Singapura merdeka dan berdiri sebagai negara republik. Malaysia menjadi negara pertama yang mengakui Singapura sebagai negara merdeka.

Singapura membangun dengan pesat dan menjadi sebuah negara yang sukses dari segi ekonomi. Ia mempunyai perhubungan dagang yang kuat, sebuah pelabuhan yang sibuk, dan PDB per kapita yang setara dengan negara-negara Eropa Barat.

Pada tahun 1990, Goh Chok Tong menggantikan Lee Kuan Yew sebagai perdana menteri di Singapura. Ia berhasil mencegah segala krisis moneter yang melanda Asia pada tahun 1997. Ia juga berhasil menangani gejala penyakit SARS dan ancaman teroris yang didalangi Jemaah Islamiyah. Putra tertua Lee Kuan Yew, Lee Hsien Loong menggantikan Goh Chok Tong. Saat ini Lee Hsien Loong menjabat sebagai perdana menteri ketiga di Singapura.

Politik

Konstitusi Singapura berdasarkan sistem Westminster karana Singapura merupakan bekas jajahan Inggris. Posisi presiden adalah simbolis dan kekuasaan pemerintahan berada di tangan perdana menteri yang merupakan ketua partai politik yang memiliki kedudukan mayoritas di parlemen. Urutan Presiden Singapura adalah: Yusof bin Ishak, Benjamin Henry Sheares, C.V. Devan Nair, Wee Kim Wee, Ong Teng Cheong, dan yang sekarang menjabat adalah S. R. Nathan.

Arena politik dikuasai oleh Partai Aksi Rakyat (PAP) yang telah memerintah sejak Singapura merdeka. Pemerintah PAP sering dikatakan memperkenalkan undang-undang yang tidak memberi kesempatan tumbuhnya penumbuhan partai-partai oposisi yang efektif. Cara pemerintahan PAP dikatakan lebih cenderung kepada otoriter daripada demokrasi yang sebenarnya. Namun, cara pemerintahan tersebut berhasil menjadikan Singapura sebuah negara yang maju, bebas daripada korupsi dan memiliki pasar ekonomi yang terbuka. Para ahli politik menganggap Singapura sebuah negara yang berideologi 'Demokrasi Sosialis'.

Ekonomi

Singapura memiliki sebuah pasar ekonomi yang maju dan terbuka, dengan PDB per kapita kelima tertinggi di dunia. Bidang ekspor, perindustrian dan jasa merupakan hal yang penting dalam ekonomi Singapura. Pemerintah Singapura berhasil menetapkan simpanan uang yang tinggi dengan memperkenalkan sistem penyimpanan uang yang wajib kepada para pekerja. Lihat: Dana Simpanan Pekerja (CPF). Singapura juga memperbaiki dan meningkatkan pendidikan dan teknologi. Era globalisasi yang terjadi pada saat ini menyebabkan Singapura lebih perhatian kepada usaha untuk menjadikan negara tersebut sebagai sebuah pusat keuangan dan teknologi dalam kawasan Asia. Selain itu juga Singapura dicurigai banyak mendapat untung dari para konglomerat hitam dari Indonesia yang lari ke sini seperti Sjamsul Nursalim, Bambang Sutrisno, Andrian Kiki Wiryawan, Agus Anwar, dll. Mereka bebas bersembunyi di Singapura sebab tiadanya perjanjian ekstradisi antar kedua negara.

Geografi

Singapura ialah sebuah negara berbentuk intan yang terpisah dari Malaysia oleh Selat Johor (Selat Tebrau)

Singapura terhubung kepada Johor melalui sebuah causeway (jembatan buatan) di Woodlands. Singapura juga mempunyai sebuah jembatan kedua yang menyambung Singapura kepada kawasan Gelang Patah di Johor. Jembatan tersebut dikenal sebagai Tuas Second Link (Jalur Kedua Tuas).

Singapura memiliki 63 pulau pulau. Sebagai negara pulau, Singapura juga memiliki beberapa pulau-pulau kecil yang lain seperti Pulau Tekong, Pulau Ubin dan Sentosa. Lokasi tertinggi di Singapura berada di Bukit Timah dengan ketinggian 166m. Semenjak Singapura mereklamasi tanah pada awal tahun 1960, luas wilayah Singapura bertambah 581.5 kilometer persegi pada tahun 1960 dan 699.3 kilometer persegi hingga sekarang. Berdasarkan kalkulasi, luas wilayah Singapura masih akan bertambah 100 kilometer persegi lagi hingga tahun 2030. Beberapa pulau pulau kecil di Jurong telah di reklamasi dan dihubungkan untuk menjadi pulau pulau baru yang lebih besar dan berguna. Cuaca di negara Singapura dikategorikan sebagai hutan hujan tropis dengan temperatur 22 °C to 34 °C atau 72 °F–93 °F. Kecepatan angin berkisar 150 km/h pada 26 May 2007. Bulan Juni dan July adalah saat terpanas sedangkan bulan November dan Desember adalah peralihan monsoon. Belakangan ini khususnya pada bulan Agustus sampai Oktober, terjadi kabut asap akibat kebakaran hutan di Indonesia yang telah menyebabkan lingkungan kesehatan yang buruk. Sekitar 23% dari Singapura merupakan hutan dan cagar alam. Akibat urbanisasi, banyak hutan yang telah dijadikan tempat tinggal. Cagar alam yang terkenal terletak di Bukit Timah Nature Reserve. Di Singapura juga terdapat taman botany - Singapore Botanic Garden. Gede Diksa

Transportasi

Dalam negeri

Singapura memiliki 2 jaringan kereta api, Mass Rapid Transit (MRT) dan Light Rapid Transit. MRT memiliki 3 jalur yaitu

  • Jalur Utara-Selatan, atau sering disebut Jalur Merah, berujung di Marina Bay menuju ke daerah Woodlands kemudian kembali ke selatan menuju Jurong East.
  • Jalur Timur-Barat atau sering disebut dengan Jalur Hijau. Jalur ini memiliki 2 stasiun ujung di timur, Pasir Ris dan Changi Airport. Ujung baratnya adalah Joo Koon.
  • Jalur Utara-Timur atau Jalur Ungu. Jalur ini melayani penumpang dari HarbourFront sampai Punggol.
  • Jalur Lingkaran, atau sering dikenal juga dengan Jalur Kuning juga sedang dipersiapkan untuk dibuka secara bertahap sampai 2010. Berdasarkan perencanaan, Jalur Lingkaran MRT akan dimulai dari Dhoby Ghaut menuju ke Paya Lebar lalu berputar ke Serangoon dan Bishan. Perputaran ini juga akan melewati Buona Vista dan akan berakhir di HarbourFront.

Selain kereta api, Singapura juga memiliki jaringan jalan bebas hambatan, bus, dan taksi.

Dari dan Ke malaysia

Singapura terhubung dengan Johor Bahru di Malaysia dengan 2 buah causeway.

Untuk transportasi udara, Singapura dilayani oleh Singapore Changi Airport yang merupakan salah satu bandara terbaik di dunia. Saat ini, Changi dilayani oleh sekitar 60-70 maskapai penerbangan dan diperkirakan akan bertambah saat terminal ketiga dibuka tahun 2006.

Singapore Planning Regions.png

Bishan
Bukit Merah
Geylang
Kallang
Marine Parade
Queenstown
Toa Payoh
Bedok
Changi
Paya Lebar
Pasir Ris
Tampines
CCNR
Woodlands
Ang Mo
Kio
Bukit
Batok
Bukit
Panjang
Clementi
Bukit
Timah
Tanglin
Central Area
Jurong
East
Boon
Lay
Pioneer
Tuas
Western
Water
Catchment
Lim
Chu
Kang
Sungei
Kadut
Choa
Chu
Kang
Tengah
Jurong
West
Novena
Serangoon
Hougang
Sengkang
Mandai
Yishun
Sembawang
Simpang
Seletar
Punggol
Changi Bay
West
Region
North-East
Region
North
Region
East
Region
Central
Region

Demografi

Singapura merupakan salah satu negara yang paling padat di dunia. 85% dari rakyat Singapura tinggal di rumah susun yang disediakan oleh Dewan Pengembangan Perumahan (HDB). Sumber: [1]

Penduduk Singapura terdiri dari mayoritas etnis Tionghoa (77,3%), etnis Melayu yang merupakan penduduk asli (14,1%), dan etnis India (7,3%), dan etnis lainnya (1,3%). Sumber: [2] & [3].

Mayoritas rakyat Singapura menganut agama Buddha (31,9%) dan Tao (21,9%). 14,9% rakyat Singapura menganut agama Islam, 12,9% menganut agama Kristen, 3,3% Hindu, dan lainnya 0,6%, sedangkan sisanya (14,5%) tidak beragama.

Singapura mempunyai empat bahasa resmi, yaitu Inggris, Mandarin, Melayu, dan Tamil. Bahasa Melayu adalah bahasa nasional Singapura tetapi lebih bersifat simbolis; ia digunakan untuk menyanyikan lagu kebangsaan (Majulah Singapura) dan juga sewaktu latihan dan dalam perbarisan pasukan tentera dan polisi. Pemerintah PAP lebih cenderung dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar (lingua franca) dan penggunaan bahasa Melayu hanya terbatas kepada kaum Melayu saja. Hanya segelintir daripada kaum Tionghoa dan India yang fasih dalam bahasa nasional (mayoritas daripada mereka telah melewati masa Singapura sebelum merdeka).

Budaya

Singapura adalah sebuah negara kecil yang didiami keturunan pendatang dari berbagai kaum. Pada masa ini sebuah budaya "Singapura" yang unik belum berleluasa karena tidak dapat banyak perkawinan di antara kaum-kaum di sini. Namun, sebuah kumpulan masyarakat yang dikenali sebagai kaum Peranakan atau 'Baba' eksis akibat perkawinan di antara masyarakat Melayu dan Tionghoa pada masa silam. Setiap kaum di Singapura masih berpegang teguh kepada adat dan budaya masing-masing dan ini dibuktikan dengan adanya berbagai-bagai perayaan yang terdapat di Singapura seperti: Tahun Baru Imlek, Hari Waisak, Hari Raya Puasa, Hari Raya Haji, Deepavali, Natal dan Tahun Baru.

Masakan

Menikmati masakan Singapura. Di Singapura terdapat banyak pujasera yang disebut hawker centre dan kopi tiam

Masakan Singapura adalah contoh dari keragaman budaya di Singapura, campuran dari pengaruh masakan Cina, India, Melayu, dan Tamil. Di pujasera yang tersebar di berbagai tempat di Singapura, kedai yang dikelola orang Melayu sering menjual versi halal dari masakan Cina tradisional. Sebaliknya, kedai masakan Cina bisa saja dimasak dengan cara Melayu, dan dicampur bumbu yang biasanya hanya dipakai dalam masakan asli Melayu. Percampuran budaya kuliner membuat masakan Singapura sebagai atraksi budaya yang penting.

Di Singapura terdapat banyak sekali variasi makanan, mulai dari nasi ayam hainan hingga sate. Orang Singapura sangat senang memakan berbagai jenis makanan laut, di antaranya kepiting, kerang, cumi-cumi, dan tiram. Hidangan dari makanan laut andalan Singapura adalah kepiting lada hitam, kepiting saus cabai, dadar tiram, dan ikan pari bakar dengan sambal terasi. Makanan yang populer di kalangan penduduk Singapura misalnya: mee pok, roti prata, laksa, nasi lemak, kepiting saus cabai, char kway teow, fried carrot cake, dan sate.

Seni pertunjukan

Esplanade, Theatres on the Bay, pusat seni Singapura

Sejak tahun 1990-an, Pemerintah Singapura berusaha mempromosikan Singapura sebagai pusat seni dan budaya, serta menjadikannya sebagai gerbang kosmopolitan antara Timur dan Barat.[1] Salah satu wujud usaha Pemerintah Singapura untuk memajukan kebudayaan adalah pembangunan pusat seni pertunjukan Esplanade.

Setiap tahunnya di Singapura diselengarakan festival seni yang menampilkan seni teater, tari, dan musik. Singapore Biennale adalah pameran dwitahunan yang pertama kali dilangsungkan pada tahun 2006. Pameran ini menampilkan seni kontemporer dari seluruh dunia.

Media massa

Pekerja media massa di Singapura berjumlah sekitar 38.000 orang, termasuk orang yang bekerja di bidang penerbitan, percetakan, penyiaran, film, musik, dan media digital. Industri media massa menyumbangkan 1,56% dari keseluruhan produk domestik bruto Singapura, atau sekitar S$10 miliar setiap tahunnya. Dari tahun 1990 hingga tahun 2000, angka pertumbuhan rata-rata industri media massa adalah 7,7% setiap tahunnya. Pemerintah Singapura mengharapkan kontribusi industri media massa terhadap produk domestik bruto sudah mencapai angka 3% pada tahun 2012.

Pemerintah Singapura menyatakan bahwa media massa memegang peranan penting di Singapura, dan mengklaim kota Singapura sebagai salah satu dari pusat media massa yang utama di kawasan Asia Pasifik.[2] Pada tahun 2002, Pemerintah Singapura meluncurkan kampanye Media 21 yang memiliki tujuan akhir menjadikan Singapura sebagai pusat kegiatan media massa global.[3]

Dalam laporan tahunan Indeks Kebebasan Pers tahun 2008 yang dikeluarkan Reporters Without Borders, Singapura menempati urutan ke 144 dari 173 negara di dunia. Sebagian besar media lokal dikendalikan secara langsung dan tidak langsung lewat penyertaan saham pemerintah lewat Temasek Holdings.

Penyiaran

MediaCorp adalah badan usaha milik pemerintah yang mengelola 7 saluran televisi lokal dan 14 stasiun radio di Singapura. Stasiun radio dan televisi semuanya dimiliki pemerintah. Keseluruhan dari 7 saluran televisi dimiliki oleh MediaCorp. Sebagian besar stasiun radio dioperasikan oleh MediaCorp, kecuali 4 stasiun radio yang dioperasikan oleh SAFRA Radio dan SPH UnionWorks. Saluran televisi kabel dan televisi berbayar dimiliki oleh Starhub TV dan Singtel Mio TV. Kepemilikan antena parabola yang dapat menangkap saluran televisi dari luar negeri adalah ilegal.

Media cetak

Di Singapura terdapat 16 surat kabar yang diterbitkan dalam bahasa Inggris, Cina, Melayu, dan Tamil.

Penerbitan media cetak didominasi oleh Singapore Press Holdings (SPH), penerbit yang berafiliasi dengan pemerintah dan juga menerbitkan surat kabar unggulan berbahasa Inggris, The Straits Times. SPH menerbitkan semua surat kabar harian, kecuali tabloid berbahasa Inggris, Today yang dimiliki oleh lembaga penyiaran pemerintah MediaCorp.

Judul-judul majalah populer yang diterbitkan di Singapura, misalnya: i-weekly, 8 days, Maxim Singapore, dan FHM Singapore.

Olahraga dan rekreasi

Olahraga yang populer di Singapura adalah sepak bola, kriket, berenang, bulu tangkis, bola basket, rugby union, bola voli, dan tenis meja. Sebagian besar penduduk Singapura tinggal di permukiman umum yang dilengkapi fasilitas olahraga seperti kolam renang, lapangan bola basket luar ruang, dan fasilitas olahraga dalam ruang. Olahraga air yang populer misalnya berlayar dengan perahu layar atau kayak, dan ski air. Lokasi menyelam berada di perairan Pulau Hantu yang memiliki terumbu karang.


Stadion Nasional Singapura, tahun 2003

Stadion Nasional Singapura di Kallang dibuka pada bulan Juli 1973, dan dipakai untuk kegiatan olahraga, hiburan, acara budaya, serta upacara nasional hingga secara resmi ditutup pada 30 Juni 2007. Kompleks stadion baru dengan nama Singapore Sports Hub sedang dibangun di lokasi bekas Stadion Nasional Singapura, dan diperkirakan selesai pada tahun 2011. Di kompleks ini sedang dibangun Stadion Nasional yang berkapasitas sama dengan stadion sebelumnya (55.000 penonton) dengan atap yang bisa dibuka dan ditutup, pusat olahraga air berkapasitas 6.000 tempat duduk, lintasan atletik 400 meter, dan arena serbaguna berkapasitas 3.000 kursi. Seluas 36.000 m² sisanya disediakan untuk bangunan komersial.

Olahragawan Singapura tampil di pertandingan olahraga regional dan internasional. Cabang olahraga yang sering diikuti atlet Singapura adalah tenis meja, bulu tangkis, boling, berlayar, silat, renang, dan polo air. Fandi Ahmad, Ang Peng Siong, Li Jiawei, dan Ronald Susilo adalah atlet-atlet kebanggaan Singapura.

Mulai tahun 2008, Singapura menyelenggarakan balap mobil Formula Satu Grand Prix Singapura di Sirkuit Jalan Raya Singapura di Marina Bay. Grand Prix Singapura merupakan balap Formula Satu pertama yang diadakan pada malam hari. Sirkuit Marina Bay Street juga merupakan satu-satunya sirkuit jalan raya pertama di Asia.

READ MORE - Mengenal Singapura