Teori Tumbukan Dan Teori Keadaan Transisi
17.15
Diposting oleh Melany Christy
Teori tumbukan didasarkan atas teori kinetik gas yang mengamati tentang bagaimana suatu reaksi kimia dapat terjadi. Menurut teori tersebut kecepatan reaksi antara dua jenis molekul A dan B sama dengan jumiah tumbukan yang terjadi per satuan waktu antara kedua jenis molekul tersebut. Jumlah tumbukan yang terjadi persatuan waktu sebanding dengan konsentrasi A dan konsentrasi B. Jadi makin besar konsentrasi A dan konsentrasi B akan semakin besar pula jumlah tumbukan yang terjadi.
TEORI TUMBUKAN INI TERNYATA MEMILIKI BEBERAPA KELEMAHAN, ANTARA LAIN :
- | tidak semua tumbukan menghasilkan reaksi sebab ada energi tertentu yang harus dilewati (disebut energi aktivasi = energi pengaktifan) untak dapat menghasilkan reaksi. Reaksi hanya akan terjadi bila energi tumbukannya lebih besar atau sama dengan energi pengaktifan (Ea).
|
- | molekul yang lebih rumit struktur ruangnya menghasilkan tumbukan yang tidak sama jumlahnya dibandingkan dengan molekul yang sederhana struktur ruangnya. |
Teori tumbukan di atas diperbaiki oleh tcori keadaan transisi atau teori laju reaksi absolut. Dalam teori ini diandaikan bahwa ada suatu keadaan yang harus dilewati oleh molekul-molekul yang bereaksi dalam tujuannya menuju ke keadaan akhir (produk). Keadaan tersebut dinamakan keadaan transisi. Mekanisme reaksi keadaan transisi dapat ditulis sebagai berikut:
A + B ® T* --> C + D
dimana:
- A dan B adalah molekul-molekul pereaksi
- T* adalah molekul dalam keadaan transisi
- C dan D adalah molekul-molekul hasil reaksi
SECARA DIAGRAM KEADAAN TRANSISI INI DAPAT DINYATAKAN SESUAI KURVA BERIKUT
Dari diagram terlibat bahwa energi pengaktifan (Ea) merupakan energi keadaan awal sampai dengan energi keadaan transisi. Hal tersebut berarti bahwa molekul-molekul pereaksi harus memiliki energi paling sedikit sebesar energi pengaktifan (Ea) agar dapat mencapai keadaan transisi (T*) dan kemudian menjadi hasil reaksi (C + D).
Catatan :
energi pengaktifan (= energi aktivasi) adalah jumlah energi minimum yang dibutuhkan oleh molekul-molekul pereaksi agar dapat melangsungkan reaksi.
Other Article
- Unsur-Unsur Transisi Dan Ion Kompleks
- Sifat Reaksi Dari Senyawa-Senyawa Krom Dan Mangan
- Sifat Fisika Dan Kimia
- Sifat Periodik
- Pengertian Unsur Transisi
- Sifat-Sifat Periodik, Fisika Dan Kimia
- Kesadahan
- Pembuatan Logam Unsur Alkali Tanah
- Kelarutan Unsur Alkali Tanah
- Sifat Fisika Dan Kimia Unsur Alkali Tanah
- Sifat Golongan Unsur Alkali Tanah
- Pembuatan Logam Alkali
- Sifat Fisika Dan Kimia
- Sifat Golongan Unsur Alkali
- Hidrogen, Klor, Brom Dan Iodium
- Sifat Fisika Dan Sifat Kimia Unsur Halogen
- Sifat-Sifat Halogen
- Unsur-Unsur Gas Mulia
- Beberapa Hidrokarbon Lain
- Alkuna
- Alkena
- Tata Nama Alkana
- Isomer Alkana
- Alkana
- Klasifikasi Hidrokarbon
- Sistem Periodik Unsur-Unsur
- Teori Asam Basa
- Kesetimbangan Disosiasi
- Pengaruh Katalisator Terhadap Kesetimbangan Dan Hubungan Antara Harga Kc Dan Kp
- Pergeseran Kesetimbangan
- Hukum Kesetimbangan
- Keadaan Kesetimbangan
- Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan Reaksi
- Tahap Menuju Kecepatan Reaksi
- Orde Reaksi
- Konsentrasi Dan Kecepatan Reaksi
- Pembuatan Koloid
- Elektroferisis Dan Dialisis
- Sifat-Sifat Koloid
- Sistem Dispers Dan Sistem Koloid
- Penentuan Perubahan Entalpi Dan Hukum Hess
- Perubahan Entalpi
- Reaksi Eksoterm Dan Endoterm
- Hitungan Kimia
- Persamaan Reaksi
- Konsep Mol
- Massa Atom Dan Massa Rumus
- Hukum-Hukum Dasar Ilmu Kimia
Posting Komentar