Berjemur Tak Sekadar Cari Kehangatan
08.33
Diposting oleh Melany Christy
MENJAGA tubuh tetap hangat bukan satu-satunya alasan bagi kadal dan makhluk lain berdarah dingin untuk berjemur. Sebab, menurut studi yang akan disiarkan di dalam Physiological and Biochemical Zoology terbitan Mei/Juni nanti, bunglon mengubah prilaku mandi sinar matahari mereka berdasarkan kebutuhan mereka akan vitamin-D.
"Ada pendapat lama bahwa pengaturan suhu adalah satu-satunya alasan kadal berjemur," kata Kristopher Karsten, ahli biologi di Texas Christian University yang memimpin studi tersebut.
"Hasil kami menunjukkan bahwa selain pengaturan suhu, pengaturan vitamin-D tampaknya juga memiliki dampak penting pada prilaku berjemur," ujarnya.
Bunglon, seperti juga manusia dan kebanyakan makhluk lain yang bertulang belakang, mendapat vitamin-D dengan dua cara. Mereka dapat menyerapnya dari makanan, atau menghasilkannya di kulit. Namun, guna memperoleh vitamin-D kulit harus terpajan (exposed) pada radiasi sinar ultraviolet.
Guna menguji-coba apakah bunglon mengubah pola mandi sinar matahari mereka berdasarkan asupan vitamin-D dari makanan, Karsten mengamati prilaku dua kelompok bunglon yang berbeda.
Satu kelompok memperoleh tingkat vitamin-D dosis tinggi dari dalam tubuh mereka, berkat makanan berupa jangkrik yang ditaburi bubuk vitamin-D. Kelompok tersebut secara rutin memakan jangkrik dan memperoleh vitamin-D dosis rendah.
Semua bunglon itu kemudian ditempatkan di lingkungan terbuka yang memiliki daerah terbuka bagi sinar matahari langsung, dan satu pohon guna memberikan sinar matahari yang tersaring dan tempat teduh. Demikian laporan kantor berita resmi China, Xinhua, seperti dikutip ANTARA.
Bunglon biasanya bergerak dari sinar matahari ke tempat teduh sepanjang siang hari. Namun, Karsten mendapati bahwa bunglon yang diberi makanan vitamin-D dosis rendah menggantinya dengan peningkatan pajanan mereka terhadap sinar ultraviolet. Sebaliknya bunglon dengan makanan vitamin-D dosis tinggi, membatasi pajanan mereka terhadap sinar ultraviolet.
"Kelihatannya bunglon ’panther’ memiliki kemampuan mengukur tingkat vitamin-D di dalam tubuh mereka dan mengubah prilaku berjemur mereka sesuai kebutuhan," kata Karsten. Dan mereka melakukannya dengan ketepatan yang luar biasa!
"Bunglon sama efektifnya dengan kemungkinan perhitungan matematis melalui metode kita dalam pengaturan pajanan optimal sinar ultraviolet bagi kadar vitamin-D mereka," katanya.
"Kami menduga mereka sangat handal dalam mengatur pajanan sinar ultraviolet mereka, kami sebelumnya tak menduga mereka sepiawai ini," ujarnya lagi. Namun, tidak jelas dengan menggunakan mekanisme apa mereka mampu mengetahui kadar vitamin-D di dalam tubuh mereka, tapi Karsten mengira mungkin mereka memiliki reseptor otak yang peka terhadap vitamin tersebut.
"Mengingat kemampuan bunglon ’panther’ untuk secara tepat, akurat dan efektif menyesuaikan prilaku berjemur mereka sebagai hasil langsung vitamin-D3, (satu reseptor vitamin D di otak) tampaknya sangat mungkin ada pada bunglon ’panther’," katanya.
Other Article
- Coelacanth, Ikan "Bertangan"
- Dinosaurus Hidup Lebih Lama
- Makan Tanah Demi Kesehatan
- Simpanse Lebih Suka Makanan yang Dimasak
- Dr Zavos Mulai Kloning Manusia
- Sonar Bisa Membuat Tuli Mamalia Laut
- Berhubungan Seks Setelah Makan Daging
- Terancam Punah, 80 Persen Plasma Nutfah Unggas Lokal
- Ditemukan Spesies Mampu Hidup di Air Mendidih
- Jangan Harap Bertemu Kodok Ungaran
- Katak Langka dan Khas Sebaiknya Jadi Maskot Daerah
- Katak, dan Kerusakan Lingkungan
- Katak, Laba-laba, dan Tokek Spesies Baru Ditemukan
- Kodok, Indikator Perubahan Lingkungan
- Foto Panas Dara The Virgin Dengan Pacar
- Gadis Dimesumi Saat Mabuk
- Inilah Sepatu Adidas Terbaru Yang Paling Langka
- Fakta-Fakta dibalik Mengkonsumsi Telur
- Mengemas Kerumunan di Kota Tua
- Trik Memilih Busana Kerja Secondhand
- Kodok Bermata Biru Ditemukan di Sumatera
- Universitas di indonesia tidak ada yang masuk rangking 200 dunia
- Jepang Alami Penurunan Populasi Terbesar
- 2010 China Tangkap 5.394 Orang karena Pornografi Internet
- Perlu Ruang Kreatif yang Terjangkau
- Berbagai Khasiat Bunga Melati
- Turki melarang penggunaan tas plastik
- Matikan BlackBerry Anda Sekarang Juga
- 5 Induk Hewan Terkejam di Dunia
- Luna Maya Bebas dari Jeratan UU ITE
- Agnes Monica Sudah Berpacaran?
- Siapakah Pacarnya Agnes Monica yang terbaru?
- Tamara Bleszynski Akhirnya Buka Suara soal Foto-foto Itu
- photo Syur Jenny dan Poppy Beredar, PH Siap Bertanggung Jawab
- Cara Mudah Perangi Bau Kaki
- Ramuan Pengusir Bau pada Kaki
- Misoa Kuah Telur Kecap
- Kita Tetap Butuh Karbohidrat
- Bekerja Membuat Anda Tetap Melajang?
- Tomat Juga Bisa untuk Diet
- Coelacanth, Ikan "Bertangan"
- Di Pedalaman Amazon, Seks Tak Dibutuhkan
- Sonar Bisa Membuat Tuli Mamalia Laut
- Berhubungan Seks Setelah Makan Daging
- Terancam Punah, 80 Persen Plasma Nutfah Unggas Lokal
- Ditemukan Spesies Mampu Hidup di Air Mendidih
- Beberapa Jenis Kodok Terancam Punah
- Manusia Purba "Bangkit" dari Kubur
- India
- Hongkong
- Georgia
- filipina
- Taman Nasional Laiwangi-Wanggameti
- Taman Nasional Kelimutu
- Taman Nasional Manupeu-Tanah Daru
- Taman Nasional Komodo
- Update Status Facebook dengan telepon umum
- Taman Nasional Alas Purwo
- Taman Nasional Gunung Rinjani
- Taman Nasional Meru Betiri
- Taman Nasional Baluran
- Taman Nasional Karimunjawa
- Taman Nasional Bromo
Posting Komentar