Teknologi di Genggaman Anak, Baikkah?
18.24
Diposting oleh Melany Christy

"Ini diaz kak, nintendo," ujar Aya (9), gadis kecil itu. Aya yang masih duduk di kelas tiga SD mengaku telah mengenal alat permainan nintendonya itu sejak dia masih di Taman Kanak-Kanak. "Ini dibeliin mama, aku minta," kata Aya tanpa malu-malu.
Bermain games memberikan kesenangan tersendiri untuk Aya. Dikatakan Aya, sebelum memiliki nintendo, ia hanya bermain games yang tersedia di komputer rumahnya. "Seru aja main games, habisnya aku kan nggak feminin banget," kata Aya yang menggemaskan itu. Ketika ditanya siapa yang memperkenalkannya dengan games-games di komputer itu, Aya menjawab, "Ayah, habis ayah suka oprek-oprek (komputer)," imbuhnya.
Serupa dengan Aya, Ferdi (16) yang ditemui di Margo City, di hari yang sama, juga mengaku akrab dengan perangkat teknologi canggih sejak SD. Setelah SMP, diakui Ferdi, dia menjadi senang mengoleksi perangkat teknologi terbaru. "Saya coba ikutin, nabung untuk beli gadget baru," ujarnya.
Bedanya dengan Aya, Ferdi mengenal teknologi canggih seperti ponsel canggih, perangkat games, komputer, dan perangkat lainnya, dari media majalah teknologi. "Saya tertarik beli majalah tekno, karena suka yang berbau teknologi," imbuhnya.
Rasa tanggung jawab
Anak yang senang bermain games, dan memiliki perangkat games mobile seperti nintendo milik Aya, saat ini mudah ditemui. Apalagi remaja yang mengoleksi perangkat berteknologi canggih seperti Ferdi. Serbuan teknologi ternyata tak pandang usia. Anak-anak pun sering menjadi sasaran perangkat-perangkat canggih tersebut. Terkadang, orangtualah yang memperkenalkan teknologi kepada sang anak seperti dalam cerita Aya.
Namun tak menutup kemungkinan, anak mengenal teknologi melalui media massa yang semakin banyak menyampaikan informasi teknologi terkini. Lantas, baikkah ini? Apakah bijak membekali anak-anak dengan gadget yang tergolong mahal itu?
Psikolog anak dari FKUI, Efriyani Djuwita, MSi, mengungkapkan bahwa sebenarnya anak-anak usia sekolah sudah bisa diberi tanggung jawab. Sehingga membekali mereka dengan perangkat teknologi seperti komputer, ponsel, dan perangkat pemutar game seperti nintendo atau playstation tidak akan memberikan resiko yang tinggi.
''Umumnya anak yang sudah duduk di bangku sekolah SD minimal kelas 3, sudah bisa diberikan perangkat atau gadget. Sebab mereka telah memiliki rasa tanggung jawab, dan juga bisa membedakan salah atau benar,'' tuturnya.
Meskipun demikian, Efriyani menyarankan agar pemberian barang-barang tersebut sudah disepakati bersama sang anak. Artinya, anak sudah sepakat kapan waktu untuk bermain, kapan beraktivitas bersama teman-teman dan keluarga, serta kapan harus belajar. ''Jangan sampai mereka sibuk dengan dunianya sendiri, lalu melupakan komunikasi dan sosialisasi. Jadi berikan perjanjian waktu saat memberikan gadget,'' imbuhnya.
Selain itu yang perlu dipertimbangkan adalah kesiapan mental anak. Sebab gadget termasuk mahal. Orangtua pasti mengkhawatirkan anak-anak akan menjadi teledor menyimpannya, atau ia terlalu asyik menekuni perangkatnya sehingga tidak memperhatikan lingkungan sekitar (ancaman penculikan, copet, atau kecelakaan). Jadi, orang tua harus terus mengawasi.
Yang tak boleh dilupakan adalah, usia juga tidak bisa menjamin anak-anak memiliki tanggung jawab yang sama. Sebab di usia yang sama, ada anak-anak yang sudah matang secara psikis, dan ada yang belum. ''Jangan samakan rasa tanggung jawab anak-anak usia 9 tahun, karena antara yang satu dan yang lain tidak sama. Itu sesuai dengan didikan orangtua dan faktor lingkungan,'' tutupnya.
Other Article
- cuaca dapat mempengaruhi keadaan kulit kita
- Kenali Kebutuhan Kulit Sesuai Usia
- Cara Mudah Perangi Bau Kaki
- Ramuan Pengusir Bau pada Kaki
- Melenggang Gaya dengan Strappy Shoes
- Tepat Merawat Bekas Jerawat
- Daur Ulang Lemari Pakaian
- 6 Inspirasi untuk Makeover Penampilan
- Si Jelita Berkacamata
- Pakaian Muslim Kasual untuk Tahun 2010
- Gaun Pengantin dengan Tradisi Khas Bengkulu
- 6 Model Jeans yang Harus Dimiliki
- Victoria Beckham Siap Merancang Tas dan Sepatu
- Inspirasi Alam Pedesaan pada Pakaian Penduduk Kota
- Nicole Richie Luncurkan Koleksi Pakaian Wanita
- Gantikan Skinny Jeans dengan Boyfriend Jeans
- Wirebag: Tas Kawat Tak Lekang Waktu
- Perawatan Dasar Kulit Berjerawat
- Anggun dengan Gaun Pengantin Mini
- Sneaker 6 Jutaan Keluaran Jimmy Choo
- Jam Tangan Ukuran Besar Bakal Ngetren
- Membuat Toner Wajah dari Timun
- Mengajak Si Kecil ke Bioskop
- Bikin "Statement" Lewat Kaus Sablon
- Untung-Rugi Bila Anak Jajan di Kantin
- Masih Kecil, Kok, Pakaiannya Seksi?
- Mengulang-ulang Bikin Anak Pintar
- Berbagai Risiko Pacaran di Usia Belia
- Orange Blossom, Komunitas Perempuan Usahawan
- Mengajarkan Anak Mengelola Uangnya
- Bersepeda yuk
- Hadirkan Menu Restoran di Rumah
- Trik Jadi Ibu yang Lebih Santai
- Wirebag: Tas Kawat Tak Lekang Waktu
- Tambal Gigi Warna-Warni
- Anggun dengan Gaun Pengantin Mini
- Sneaker 6 Jutaan Keluaran Jimmy Choo
- Nafsu Makan Bisa Menipu!
- Untung-Rugi Memakai Jasa Pengasuh
- Jam Tangan Ukuran Besar Bakal Ngetren
- Foto Panas Dara The Virgin Dengan Pacar
- Gadis Dimesumi Saat Mabuk
- Inilah Sepatu Adidas Terbaru Yang Paling Langka
- Fakta-Fakta dibalik Mengkonsumsi Telur
- Mengemas Kerumunan di Kota Tua
- Trik Memilih Busana Kerja Secondhand
- Kodok Bermata Biru Ditemukan di Sumatera
- Universitas di indonesia tidak ada yang masuk rangking 200 dunia
- Jepang Alami Penurunan Populasi Terbesar
- 2010 China Tangkap 5.394 Orang karena Pornografi Internet
- Perlu Ruang Kreatif yang Terjangkau
- Berbagai Khasiat Bunga Melati
- Turki melarang penggunaan tas plastik
- Matikan BlackBerry Anda Sekarang Juga
- 5 Induk Hewan Terkejam di Dunia
- Luna Maya Bebas dari Jeratan UU ITE
- Agnes Monica Sudah Berpacaran?
- Siapakah Pacarnya Agnes Monica yang terbaru?
- Tamara Bleszynski Akhirnya Buka Suara soal Foto-foto Itu
- photo Syur Jenny dan Poppy Beredar, PH Siap Bertanggung Jawab
- Cara Mudah Perangi Bau Kaki
- Ramuan Pengusir Bau pada Kaki
- Misoa Kuah Telur Kecap
- Kita Tetap Butuh Karbohidrat
- Bekerja Membuat Anda Tetap Melajang?
Posting Komentar